Selasa, 18 Agustus 2009

17 Agustus-an

Setelah menjalani program safety riding course di depan gedung DBL jalan ahmad yani Surabaya tanggal 16 Agustus 2009,pada pukul 15.00 semua costers yang bergegas menuju ke tiga titik sasaran lampu merah untuk membagikan pita merah putih dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 64 dengan harapan dapat menyebarluaskan semangat kemerdekaan RI sehingga timbul rasa patriotisme di hati masyarakat dan anggota COST.

Total pita yang di bagi berjumlah 500 pita merah putih bertarget para pengguna sepeda motor dan penempatan akan di ikatkan di tangkai spion, dengan tiga titik sasaran yaitu lampu merah perempatan siola tunjungan, perlimaan delta plasa (depan hotel Sahid) dan lampu merah depan masjid Al Falah.

Acara bagi-bagi pita ini berjalan sukses dengan respon yang sangat bagus. Semoga program ini dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya dan membangun jiwa patriotisme kepada anggota COST pada khususnya.

Kemudian, pada hari Senin tanggal 17 Agustus 2009, segenap club motor di bawah Surabaya Honda Community menggelar upacara 17 Agustusan di depan kantor PT MPM jalan simpang dukuh surabaya.

Dan perwakilan dari CS1 adalah COST.

Vivat COST..


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Minggu, 16 Agustus 2009

Merdekaaa

Seiring dengan keras nya perjuangan PISTON menuju titik mati atas,

sepanas kobaran percikan BUSI,

sehangat tetesan OLI membasahi,

mari kita bangun semangat-semangat kemerdekaan Republik Indonesia...

Sehebat CAMSHAFT membuka katub, dan secepat CRANKSHAFT berputar 15ribu rpm dengan senjata Bearing Racing MAG.

MERDEKAAA___
Dirgahayu Indonesia ke 64.

Hidup Indonesia ku





Sent from my BlackBerry®
powered by http://racingtechnology.blogspot.com

Sabtu, 08 Agustus 2009

Radiator, Sistem Pendinginan dan Cara Kerjanya

Motor-motor terbaru saat ini telah banyak dilengkapi dengan piranti pendingin cairan yang lebih dikenal dengan "radiator". Motor seperti Honda CS1, Vario, Yamaha Vixion, Jupiter MX, Kawazaki Ninja 2tak ataupun 250 4tak sudah memakai piranti ini..

Bagaimana cara kerja "radiator" ini, mari kita bahas perlahan-lahan.

Radiator adalah bagian dari sebuah sistem pendinginan mesin. Jadi, radiator bukan part sebatang kara dalam meredam panas pembakaran bahan bakar.
Sistem pendinginan mesin terdiri dari beberapa part yaitu :
1. Radiator. Part yang terlihat banyak kisi-kisi atau celah-celah kecil yang tersusun rapi dengan bahan aluminium. Dan biasanya diletakkan di depan mesin.
2. Kipas radiator. Part yang berfungsi membantu memaksimalkan proses pendinginan radiator. Walaupun radiator dah terbuat dari bahan aluminium yang terbukti baik dalam penyerapan dan pelepasan panas, namun pada suhu tertentu yaitu diatas 80 derajad celcius, sangat memerlukan bantuan pendingin radiator dengan kipas ini, sehingga temperatur mesin dapat di jaga lebih ideal.
3. Water Pump. Atau disebut pompa cairan radiator, berfungsi mensirkulasikan cairan radiator dari silinder block lalu head untuk mengambil panas lalu cairan masuk ke radiator utk dibuang panasnya.
Pompa ini bekerja terus-menerus selama mesin bekerja, ada yang menggunakan putaran poros engkol atau crankshaft, ada juga meminta putaran noken as atau camshaft, bahkan ada pula yang memakai pompa elektris yang diputar oleh aki.
Pompa air ini menggunakan type pompa sentrifugal yang menggunakan sudu-sudu atau propeler untuk menimbulkan tekanan atau head energy agar dapat bersirkulasi ke seluruh lintasan selang radiator.
4. Thermo Sensor. Suatu piranti yang membaca suhu cairan yang keluar dari silinder head atau mesin dan akan mau masuk ke radiator. Penempatan ini dimaksudkan agar suhu yang dibaca merupakan suhu panas yang terjadi di silinder head. Pembacaan suhu ini langsung terkoneksi ke speedometer, sehingga pengemudi dapat mengetahui kondisi panas mesin motornya. Bisa terbaca garis-garis tebal, atau juga angka.
5. Thermo switch. Suatu piranti saklar yang menyambungkan aliran arus baterei ke kipas radiator. Sebagaimana kita tahu di atas bahwa kipas radiator hanya bekerja saat suhu mesin dianggap panas, yaitu saat suhu radiator diatas 100 derajad celcius. Nah termoswitch ini yang mengontrol kapan kipas harus diputar.
6. Thermostat. Suatu piranti yang mengatur debit aliran cairan radiator antara mesin masih dingin dan panas. Termostat ini berbentuk seperti klep atau lubang pintu, dimana saat suhu mesin dingin, pintu ini terbuka sedikit sehingga cairan radiator yang bersirkulasi sedikit sehingga panas yang ditransfer memang masih sedikit. Namun, saat mesin sudah panas, menghasilkan panas besar, maka termostat akan membuka penuh, sehingga debit aliran maksimal dan proses penyerapan panas pun bisa maksimal.
7. Reservoir tank. Suatu tempat penampungan cairan radiator cadangan dan overflow dari radiator.
8. Radiator cap. Tutup radiator ini memiliki pegas klep yang berfungsi saat dingin, membuka masuk sehingga cairan dari tangki cadangan bisa menambah volume yang bersirkulasi di radiator. Namun saat panas, tutup ini akan membuka klep ke arah keluar untuk mengalirkan cairan yang balik ke tangki cadangan.

nah, sekarang kita balik ke Radiator, benda ini terdiri dari beberapa pipa kapiler kecil yang tersusun rapi yang bagian luar ditempeli oleh kisi-kisi aluminium.
Sistem ini bekerja memakai prinsip konveksi, konduksi lalu konveksi dan radiasi.
Pertama-tama, cairan akan dipompakan memasuki silinder block lalu naek ke atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat pembakaran. Lalu keluar melalui selang radiator menuju termostat sebagai pengatur debit aliran, lalu melewati termosensor untuk dibaca panas nya, kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian mengalir ke pipa2 kapiler kecil sampai ke bawah.
Panas mesin ini berpindah ke cairan melalui proses konveksi, lalu merambat ke dinding pipa2 kecil radiator dan terjadilah perambatan konduksi ke seluruh kisi-kisi. Lalu dari kisi-kisi akan menyalurkan panas ke udara sekitar, bahkan saat suhu panas, udara akan dipaksa oleh kipas untuk bertumbukan atau bersinggungan dengan kisi-kisi radiator.

Nah. Selama proses diatas berjalan sesuai kerjanya dan cairan dalam keadaan penuh, maka mesin akan bekerja di suhu yang stabil, sehingga menghasilkan power yang maksimal di berbagai kondisi panas mesin.
Apabila tidak, maka akan timbul istilah "overheating" atau panas berlebihan.

Hal ini terjadi karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran tidak cepat dibuang keluar.
Banyak faktor-faktor pendukung terjadinya overheating ini.
1. Mesin mengalami modifikasi ekstrem dengan rasio kompresi tinggi. Seperti CS1 yang mulanya ber cc 125 menjadi 200cc.. Yang ber-rasio kompresi 10,7: 1 menjadi 15 : 1.
2. Volume air kurang. Bisa di akibatkan karena kebocoran air di sistem pemasangan, volume air yang kurang ini menyebabkan kemampuan menyerap panas kurang.
3. Lubang pipa dalam radiator tersumbat. Hal ini bisa terjadi jika menggunakan air sebagai cairan radiator.. Dikarenakan air terdapat unsur, magnesium, kalium atau kalsium... Sehingga direkomendasikan memakai cairan khusus dari pabrikan yang sudah dilengkapi dengan anti karat dan anti beku.
4. Kipas tidak bekerja atau rusak. Sehingga panas berlebih ini tidak mendapat support pendinginan.

Gejala dan penangulangan Mesin Overhead.
Mesin yang menggunakan radiator, pasti di speedometer dilengkapi penunjukkan level panas mesin. Contoh: Honda CS1 di speedo meter bagian kiri terdapat 6 kotak penunjuk suhu. Motor normal bekerja di garis tiga, dan bila jalanan macet, maka garis akan naek ke garis 4.sehingga kondisi ini akan memutar kipas radiator sehingga radiator akan mendapat support pendinginan dari kipas.
Apabila suhu menunjukkan garis maks atau 6.. Maka itu tandanya mesin Overheating...
Cara menanggulanginya :
Matikan mesin, lalu nyalakan kontak (listrik on, tapi mesin off). Hal ini akan menyalakan kipas untuk mendinginkan radiator. Tunggu hingga garis suhu turun sampai ke garis 3, lalu nyalakan mesin dan gunakan seperti biasanya.

Semoga bermanfaat.

Hku racing.



Sent from my BlackBerry®
powered by http://racingtechnology.blogspot.com

Sabtu, 01 Agustus 2009

Mekanisme Pengereman Sepeda Motor

Sewaktu rem dijalankan, peralatan rem bekerja untuk membangkitkan gesekan antara ban dan permukaan jalan, dan demikian dapat menghentikan laju kendaraan.
Gaya pengereman maksimum (gaya gesekan) untuk permukaan jalan di ambil dari gaya yang menekan atas permukaan jalan dan koefisien gesek. Dan dinyatakan dengan rumusan berikut:

Gaya pengereman = Gaya yg bekerja atas permukaan jalan x Koefisien Gesek Jalan

*gaya (N) yg bekerja atas permukaan jalan adalah:
Berat yang di bebankan pada permukaan jalan (kg) x percepatan gaya berat (G).
*besar G : konstanta 9,81 meter/detik kuadrat.

Contoh:
Jika koefisien gesek 0,5 dan distribusi berat adalah 100kg pada roda depan dan 60 kg pada roda belakang, maka gaya pengereman maksimum adalah

*untuk roda depan : 100 x 9,81 x 0,5 = 490,5 Newton.
*untuk roda belakang : 60 x 9,81 x 0,5 = 294,3 Newton.

Dan gaya penekanan ban adalah 2 x gaya pengereman ban.
*gaya penekanan roda depan 2 x 490,5 = 981 N. Dan gaya penekanan roda belakang 588,6 N.

_____
Perubahan pembagian beban pada roda depan dan belakang.

Sewaktu rem dijalankan pada saat mengendarai sepeda motor, suspensi depan tertekan dan suspensi belakang meregang.
Ada gaya yang yang mendorong pengendara ke depan sewaktu rem dijalankan dengan kuat. Disebut gaya inersia. Pengereman ini menyebabkan beban pada roda belakang berkurang, sementara beban pada roda depan bertambah..
Jika pengereman dengan kuat tetap dijalankan sewaktu beban roda belakang berkurang dan hampir tak ada beban, maka pengereman yang kuat pada roda belakang cenderung untuk mengunci ban belakang. Hal ini yang menyebabkan ban sliding sehingga kecepatan roda belakang akan mendahului ban depan dan motor jadi oleng.

Untuk memanfaatkan kerja pengereman roda depan dan belakang yang maksimum, diperlukan pengoperasian rem yang disesuaikan dengan perubahan beban pada roda depan dan belakang.

______
Pembagian Gaya Pengereman

Menurut teori gaya pengereman maksimum bekerja tepat sebelum kedua roda depan dan belakang mengunci secara bersamaan.

Contoh:
1. Pada permukaan jalan yang sangat licin dengan koefisien gesek 0,3 .batas pengereman adalah 370 N untuk roda depan dan 250 N untuk roda belakang. Jika gaya pengereman melampaui batas ini, ban akan slip atau sliding.

2. Jika koefisien gesek naik menjadi 0,6 . Gaya pengereman roda depan naik 2 kali lipat sampai 930 N depan dan 330 N belakang.

3. Jika koefisien gesek yg umum untuk permukaan jalan kering adalah 0,8 . Pada keadaan ini kendaraan tidak mudah slip. Roda depan dapat lebih kuat 1400 N dan belakang 280 N.

Dengan demikian, jalan kering mempunyai koefisien gesek lebih besar dan dengan menjalankan rem depan lebih kuat, kendaraan dapat berhenti. Dalam jarak yang lebih pendek.
Di lain hal, untuk kondisi jalan yang licin dengan koefisien yang kecil, maka pengoperasian rem depan yang berlebihan dapat mengakibatkan slip.
Sehingga diperlukan ketrampilan pengendara yang tinggi dalam menjalankan rem depan dan belakang.

Semoga bermanfaat...


Sent from my BlackBerry®
powered by http://racingtechnology.blogspot.com